1. Yang didahului fathah/dhammah, maka dibaca تَفْخِيْم (tebal). Seperti:
تَاللهِ – وَيَعْلَمُ اللهِ
2. Yang didahului kasroh, maka dibaca تَرْقِيْقُ (tipis). Seperti:
بِاللهِ – بِسْمِ اللهِ
Juga yang didahului إمَالَةُ (huuf yang dibaca miring). Seperti:
نَرَى اللهَ – وَسَيَرَاللهَ
Pendapat ini menurut Addani. Sedangkan menurut ikhtiar Assakhawi seperti
Asysythibi boleh dibaca tafkhim (tebal). Menurut Annihayah kedua
pendapat ini boleh diambil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar