Alif dan lam (al ma’rifah) yang sambung dengan kalimat isim, maka akan menimbulkan dua bacaan yaitu:
1. Idhar Qomariyah
Apabila ada al Ta’rif (hamzahnya washol) yang sambung dengan huruf qomariyah yang terkumpul dalam : أَ ْبغِ حَجَّكَ وَخَفْ عَقِيْمَهُ, maka cara membacanya yaitu lam dibaca dengan jelas atau terang.
Contoh. الحَمدُ , الكافرون , الأنعام
2. Idghom Syamsiyah
Apabila terdapat al ta’rif yang sambung dengan huruf syamsiyah yang terkumpul dalam :
طِبْ ثُمَّ صِلْ رَحِمًا تَفَزَّ ضف ذَا ِنعَمٍ دَعْ سُوْءَ ظَنٍّ زُرْشَرِيْفَا لِلْكِرَامِ
Cara
membacanya yaitu apabila ada huruf al ta’rif bertemu dengan salah satu
huruf syamsiyah, maka huruf-huruf tersebut harus dibaca dengan tasydid.
Contoh. الرَّحِيْمُ, الصَّا لِحُوْنَ, السَّارِقُ
Keterangan :
Adapun lafadh وَالْتَفَّتْ tidak boleh dibaca idghom syamsiyah, karena al tersebut bukan Al ta’rif. Begitu juga lafadh اَلْهيَكُمُ التَّكاثُرُ maka apabila disambung dengan basmalah hamzahnya اَلْهيَكُمُ tetap dibaca, karena hamzah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar